Noe: Kita Pelaut Bukan Pembajak
Noe, Andien, Rio, dan Ello
Foto: Anto
Kapanlagi.com - Noe, vokalis Letto, benar-benar geram dengan ulah pembajak. Apalagi sikap pemerintah yang kurang tegas terhadap pembajakan, membuat seniman banyak kehilangan kesempatan untuk menikmati hasil jerih payahnya.
"Nenek moyang kita itu pelaut, bukan pembajak. Kalau kita nggak bisa berubah, tunggu aja tiga tahun ke depan untuk melihat akibatnya akan seperti apa. Kalau melihat Jepang, di sana semua hak cipta itu selalu dipatenkan. Jadi Indonesia harusnya juga bisa meniru. Hak intelektual itu harus dilindungi sama pemerintah. Kalau nggak bisa melindungi kayaknya nggak bisa disebut pemerintah, tapi panitia aja," ucapnya dengan bernada gusar saat ditemui KapanLagi.com di Balai Sarbini, Rabu (28/10) malam.
Untuk memerangi pembajakan, Noe mengaku sedang mempersiapkan program khusus. "3 bulan lagi kita akan me-launching satu program. Masih rahasia akan seperti apa, yang pasti ini akan disebar di beberapa komunitas, tentang kedaulatan musik, kebebasan dalam bermusik. Kita ingin mengembalikan kedaulatan musik di tanah air," jelasnya.
Lantas apa tujuannya? "Kita kan bisa melihat, musik sekarang cuma berpihak pada industri yang dalam hal ini label juga berperan besar," jawabnya.
Advertisement
Untuk menjaga kualitas bermusik, Letto memiliki hubungan unik dengan pihak label. "Nggak seperti band-band yang lain. Namun selama ini nggak pernah ada masalah. Dalam penggarapan setiap album, idealisme Letto tetap dijaga. Karena idealisme itu adalah apa yang kita lakukan," paparnya.
Ello pun mengangguki perkataan Noe. Dia menganggap pembajakan Malaysia sebagai suatu pelajaran. "Kita bertindak lebih cepat, itu pelajaran supaya nggak kebobolan lagi. Harus mematenkannya secepatnya, dari kejadian-kejadian sebelumnya harus belajar," harapnya.
"Namanya pembajakan apa pun wadah, apa pun caranya itu tetap mencuri. Kalau lu berusaha mendapatkan sesuatu carilah dengan cara legal. Mereka sekali-kali meneriakkan 'berubah atau punah'," imbuhnya.   Â
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
Berita Foto
(kpl/ato/npy)
Advertisement
