Nostalgia Bersama The Groove di Java Jazz Festival 2019

Penulis: Wulan Noviarina Anggraini

Diterbitkan:

Nostalgia Bersama The Groove di Java Jazz Festival 2019
The Groove ©KapanLagi.com/Akbar Prabowo Triyuwono

Kapanlagi.com - Suasana Jakarta International Java Jazz Festival 2019 terlihat semakin malam semakin ramai. Saat ini jam masih menunjukkan pukul 20.30 WIB. Keramaian tersebut dapat dilihat di Stage Bus yang menampilkan The Groove.

Meskipun gerimis datang, para fans tetap setia untuk menonton band Pop-Jazz yang populer di era 90-an ini. Ada yang memakai jas hujan, namun sayangnya ada juga yang membuka payung hingga membuat penonton belakang sedikit terhalang.

Nuansa 90-an mulai terasa ketika lagu Sepi dibawakan. Rasa nostalgia semakin terasa ketika Bawalah Daku melanjutkan sebagai lagu selanjutnya. Penonton pun terlihat asyik bergoyang-goyang kecil.

"22 tahun The Groove bareng bareng. Keren banget. Terima kasih buat Java Jazz. Java Jazz jadi tempat musisi berkarya," ucap Rika Roeslan, sang vokalis di sela-sela jeda lagu.


1. Bawakan Lagu Pangeran dan Putri

"Kita udah lama banget ngga bawain lagu ini, tapi banyak sekali yang minta ini. Jadi ini dia Pangeran dan Putri," tutupnya melanjutkan lagu yang sudah lama tidak dibawakan.

Setelahnya, The Groove seperti mengabulkan keinginan para penonton yang rela hujan-hujan dengan memainkan dua lagu hitsnya secara berurutan. Yap, Dahulu dan Satu Mimpiku menjadi satu paket lengkap pelepas rindu.

Penampilannya terasa kian spesial ketika kedua vokalis mengajak bergoyang dan bernyanyi. Sesekali Reza, salah satu sang vokalis memancing penonton untuk ikut bernyanyi dengan, "Hey-ho! Hey-ho!".


(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Tutup Dengan Khayalan

"Semua tangan ke atas untuk musik Indonesia," kata Reza mengajak penonton untuk terus bersemangat. Gerakan kanan-kiri kedua tangan di atas, langsung secara kompak diperlihatkan penonton.

Semangat semakin mencapai klimaks ketika Khayalan dibawakan. "Bagaimana bisa kau hadir di mimpiku...." terdengar kompak di tengah-tengah keramaian dan gerakan tangan ke kanan dan kiri di atas kepala kembali terulang, kali ini rasanya makin semangat.

Lagu tersebut nyatanya menjadi persembahan terakhir band bentukan tahun 1997 ini. Rika dan Reza menutupnya dengan ucapan terima kasih dan foto bersama seraya disambut tepuk tangan meriah penggemarnya.

(kpl/apt/phi)

Rekomendasi
Trending