Nuansa Klasik 70-an Jadi Identitas, Dnanda Terinspirasi Legenda Dunia
Diperbarui: Diterbitkan:
Credit: Istimewa
Kapanlagi.com - Musisi muda Dnanda memilih jalur unik dalam berkarya dengan menghadirkan nuansa musik era 1970-an. Bukan tanpa alasan, langkah ini berangkat dari kekagumannya pada para legenda musik dunia yang menurutnya punya kekuatan emosional tak tergantikan.
Sejak awal, Dnanda memang sempat mencoba mengikuti tren musik yang tengah populer. Ia bahkan berusaha menyesuaikan diri dengan selera pasar hingga memenuhi ekspektasi banyak orang. Namun, justru di titik itulah ia merasa kehilangan jati dirinya sebagai musisi.
"Karena pada akhirnya, musik itu tempat paling jujur buat aku berekspresi. Aku pernah coba menyesuaikan diri dengan tren, pasar, bahkan ekspektasi orang, tapi ternyata nggak bikin aku bahagia," ungkap Dnanda.
Advertisement
1. Temukan Kembali Gairah Bermusik
Dnanda kemudian menemukan kembali gairah bermusiknya ketika menyelami karya-karya legendaris dari era 1970–1980-an. Ia mengaku banyak terinspirasi dari nama besar seperti Rod Stewart, Bryan Adams, Eric Carmen, hingga Peter Cetera yang dikenal menghadirkan lagu-lagu penuh emosi dan ketulusan.
Bagi Dnanda, musik para legenda itu punya ciri khas yang sulit ditemukan dalam tren masa kini. Melodi yang timeless, lirik yang puitis, hingga energi yang lahir dari kejujuran, menjadi alasan utama ia menghidupkan kembali nuansa klasik tersebut ke dalam karyanya.
"Aku sadar, kejujuran itu punya kekuatan tersendiri. Aku percaya, saat kita jujur di karya kita, yang nyampe ke hati pendengar juga lebih dalam. Kalau bisa diterima karena jujur itu jauh lebih bermakna," tambahnya.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
2. Harapan
Pengaruh musisi era 70-an membuat Dnanda semakin mantap mengekspresikan dirinya dengan cara yang lebih apa adanya. Ia percaya, warna musik tersebut bisa menjadi napas segar sekaligus membawa nostalgia yang tetap relevan untuk generasi sekarang.
Dengan semangat itu, Dnanda berharap karya-karyanya bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga jembatan emosional antara masa lalu dan masa kini. Ia ingin membuktikan bahwa musik klasik dari era 70-an tetap abadi dan punya tempat di hati pendengarnya hingga kini.
(Lama mendekam di dalam tahanan, badan Nikita Mirzani jadi lebih kurus sampai tulang kelihatan.)
(kpl/pur/ums)
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Musik Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Raisa Dari Masa Ke Masa
