Kapanlagi.com - Baru setahun lalu OSSE and The GANK berdiri. Tapi band baru yang terdiri dari Osse (vokal), Ipam (gitar), Dicky (bas), Aziz (keyboard), dan Adi (drum) ini sudah mulai ngebut di industri musik Indonesia. Ditandai dengan dirilisnya album self title mereka pada awal bulan Februari.

Tak seperti band–band baru pada umumnya, OSSE and The GANK menyuguhkan cita rasa 'nano-nano' dalam debutnya dengan tidak terpaku hanya dalam satu genre. Baik musik rock, pop, maupun reggae ada di album yang menjagokan lagu Jangan Gila Donk sebagai hit singlenya.

"Kami memang bikin konsepnya seperti itu. Karena saat ini banyak band–band muncul dengan satu unsur musik yang sama seperti sekarang ini. Dan kami ingin beda," ungkap Osse saat disambangi di Pissa Café Menteng belum lama ini.

"Kalau dibilang tidak idealis, sama sekali bukan masalah bagi kami. Setiap orang punya konsep tersendiri dalam bermusik. Kami membawakan berbagai jenis musik agar semua kalangan bisa menikmati tidak hanya satu warna," imbuhnya.

Di album debut ini Osse memegang peran sentral. Semua lagu OSSE and The GANK merupakan ciptaannya. Menurut Budi Sanjaya, produser OSSE and The GANK, band ini bisa dibilang miriplah dengan Andra and The BackBone dengan Osse sebagai otaknya.

"Kenapa tidak hanya dia saja yang diangkat, karena tren sekarang memang masih dalam formasi band. Tapi kami tetap menonjolkan Osse yang tidak terpisahkan sebagai satu kesatuan dari band," jelas Budi.

Memakan waktu selama 3 sampai 4 bulan dalam proses pengerjaan album, semua karya Osse tercipta secara spontan dan mengalir begitu saja. "Ada music director tapi tetap kami memegang musik kami seperti apa," kata Osse.

"Ke depan kami juga belum tahu musik kami seperti apa, pastinya konsep musik kami dapat dinikmati semua kalangan. Kita juga belum tahu musik apa yang bakal diminati masyarakat nanti. Jelasnya kami ingin memberi nuansa baru saja dan semoga ini dapat diterima."    

Berita Foto

+7

OSSE and The GANK