Peringati Hari Musik Sedunia, Musisi 'Nyekar' ke Makam Gombloh
Kapanlagi.com - Perayaan hari musik se-dunia di Surabaya yang dikenal dengan 'Surabaya Full Music' (SFM) diawali dengan 'nyekar' oleh sejumlah seniman ke makam musisi WR Soepratman dan Gombloh, di Surabaya, Selasa (19/6). Selain memanjatkan doa untuk kedua almarhum, acara 'nyekar' juga diwarnai dengan kegiatan menyanyikan lagu Indonesia Raya gubahan WR Soepratman dan sejumlah lagu-lagu legendaris ciptaan Gombloh oleh sejumlah seniman.
"Kegiatan 'nyekar' ini dilakukan sebelum acara pembukaan SFM, karena kami menilai bahwa kedua tokoh ini merupakan sosok yang perjalanannya mewarnai kehidupan seni musik di tanah air, khususnya di Surabaya," kata penanggung jawab SFM 2007 Arif Rofiq.
Menurut dia, tahun ini, panitia mulai melihat pelaksanaan SFM sebagai hajat lokal, karena Surabaya pernah memiliki tokoh musik besar, yakni WR Soepratman dan Gombloh.
"Semangat kedua pemusik asal Surabaya itu kami jadikan spirit untuk pelaksanaan SFM ini. WR Soepratman dan Gombloh adalah tokoh sentral dalam dunia musik. Keduanya menciptakan musik yang menjadi semangat perjuangan bagi bangsa ini," katanya.
Advertisement
Untuk memberi warna lokal pada SFM tahun ini, panitia akan menampilkan lagu-lagu Gombloh dengan penyanyi yang berdandan seperti Gombloh, sebelum pentas musik lainnya digelar di gedung Cak Durasim.
SFM yang memasuki tahun ketujuh itu dilaksanakan 19-23 Juni 2007 di Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) dan akan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jatim Rasiyo, Selasa (19/6) malam. Arif mengemukakan, untuk tahun ini, SFM akan menampilkan dan menyejajarkan semua aliran musik, termasuk dari anak-anak jalanan. Dia mengatakan, ide awal SFM itu memang diselenggarakan untuk ikut memperingati hari musik se-dunia di Perancis, sehingga seringkali hanya menampilkan musik kontemporer.
"Kami berpikir bahwa SFM ini kan untuk mewujudkan Surabaya yang penuh dengan musik. Karenanya tahun ini dimeriahkan dengan musik berbagai warna, semuanya sejajar dan semuanya menjadi penting. Dalam konteks ini, musik kontemporer tidak lebih penting dari musik lainnya," ucapnya.
(*/boo)
Advertisement
