Kapanlagi.com - Dianggap lalai, produser lagu Iwak Peyek, PT Media Musik Proaktif (MMP) kini disomasi. Pencipta lagu yang dibawakan Trio Macan itu, H Imron meminta keterbukaan terkait royalty yang seharusnya diterimanya.

Seperti yang tertuang dalam surat perjanjian antara kedua pihak tertanggal 10 Nopember 2011 lalu, H Imron mendapatkan tujuh persen dari total royalty pendapatan lagu tersebut.

Tak hanya dari ring back tone (RBT), setidaknya ada lima butir lain dalam perjanjian royalty ini. Di antaranya penjualan CD, pendapatan lagu dalam bentuk digital format, hingga sinkronisasi penggunaan lagu Iwak peyek dalam film atau sinetron.

Namun, pihak MMP tak pernah menjelaskannya secara terbuka berapa nominal yang harus diterima H Imron selaku pencipta. "Kita hanya ingin keterbukaan saja. Baru kita bicara nominal tujuh persen dari total pendapatan royalty ini," kata kuasa hukum H Imron, Rioavianto SH MKn dari Soedarno Law Firm dalam jumpa persnya di restoran De Pawon Surabaya, Selasa (23/10).

H Imron tak menampik kalau MMP sudah memberi dirinya sejumlah uang. Namun sifatnya hanya dana talangan. Sebab, menurut pria asal Surabaya ini, MMP merasa kesulitan untuk menghitung total royalty karena ada provider telepon seluler yang belum membayar uang hasil RBT.

"Pak Agi Sugiyanto (Direktur MMP) sudah ngasih dulu 20 juta untuk Maret, yang kedua 15 Juta untuk Juni tapi dibayar H-7 sebelum lebaran. Tapi itu sifatnya dana talangan karena belum tahu hasilnya berapa," tambah H Imron.

Surat somasi ini sudah dikirimkan kepada MMP sejak kemarin. Hingga hari ini belum ada jawaban dari mereka. "Kita akan tunggu jawaban mereka tujuh hari dulu, untuk pembayaran royality kita tunggu 14 hari sejak surat itu kami kirimkan," tandas Rio.