Profil iHateband, Grup Musik Indie Beraliran Elektro Pop Asal Indonesia

Penulis: Ganesha Anugrah Ratri

Diterbitkan:

Profil iHateband, Grup Musik Indie Beraliran Elektro Pop Asal Indonesia
Profil singkat band indie elektro pop iHateband. (credit: instagram.com/ihate.band)

Kapanlagi.com - Elektro pop merupakan salah satu dari sekian banyaknya genre musik yang berani memadukan elemen populer dengan nuansa elektronik. Aliran musik ini sudah mulai dikembangkan berkisar sejak tahun 1980-an di wilayah Jerman, Inggris, dan Jepang. Adapun musisi-musisi yang diketahui menggeluti genre tersebut di antaranya meliputi Charli XCX, Kesha, hingga Dua Lipa.

Di Indonesia sendiri juga terdapat beberapa penyanyi yang selalu mengedepankan musik elektro pop dalam lagu-lagu rilisannya. Salah satu contohnya adalah iHateband, sebuah grup yang telah menunjukkan eksistensi yang signifikan di kancah musik Tanah Air sejak awal berkarier. Band ini mulai menuai banyak perhatian publik dengan karya-karya penuh emosi dan penampilan yang memikat hati. Berikut adalah profil sisngkat mereka.

1. Di Balik Pembentukan iHateband

iHateband pertama kali dibentuk atas dasar proyek solo cetusan sang vokalis yang hampir saja hengkang dari dunia musik. Berkat adanya dukungan serta dorongan dari para personel lain, proyek ini kemudian menjadi sebuah turning point bagi grup musik beraliran elektro pop itu: Mereka berkembang sebagai satu tim yang solid.

Perjalanan iHateband dalam memperkokoh pondasi grup tidaklah semudah mengeluarkan kata-kata dari mulut. Akan tetapi, tekad dan semangat yang dimiliki para anggota pun membuat band ini mampu mempertahankan serta terus menghasilkan karya sendiri melalui lagu-lagu dengan makna mendalam.

Keragaman latar belakang yang dimiliki setiap member turut membawa ciri khas sekaligus sisi menarik tersendiri bagi musik keluaran iHateband. Perbedaan tersebut turut berkontribusi dalam menghasilkan harmoni yang memikat, membuat setiap lagu mereka terasa baru dan unik.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

2. Punya Lagu-Lagu yang Relatable dengan Kehidupan

Biasanya, setiap pelaku industri musik memiliki selling point masing-masing yang mampu menggaet hati orang-orang menjadi penggemarnya, tak terkecuali bagi iHateband. Grup musik ini sering kali dikenal sebagai musisi yang merilis lagu dengan mengangkat tema utama tentang pengalaman manusia, seperti perjalanan waktu dan kehilangan sosok berarti dalam hidup.

Lagu-lagu seperti Kemana Otakku Berlari dan Jauh menunjukkan kemampuan mereka untuk menciptakan musik yang tidak hanya menarik dan mudah terekam dalam benak seseorang, tetapi juga mampu membangkitkan emosi. Melalui lirik puitis dan melodi yang menarik, iHateband sukses memikat perhatian banyak pendengar di Indonesia.

Menurut pengakuan salah satu anggotanya, iHateband berkomitmen untuk senantiasa menciptakan lagu yang dapat menggugah perasaan para pendengar sehingga membuat mereka merenung--hanyut dalam lantunan lirik-liriknya. Hal tersebut pun mulai diwujudkan melalui EP pertama mereka, Melepas Haru, yang juga menjadi langkah penting demi membuktikan eksistensi mereka di dunia musik. Lewat EP ini, iHateband ingin menarik lebih banyak pendengar dan memperkenalkan identitas musik mereka yang khas.

3. Raih Antusiasme Tinggi Setiap Ada Jadwal Tampil

Tak jarang bagi iHateband mengambil kesempatan tampil dalam berbagai gigs atau acara musik yang mengundang mereka. Salah satu momen penampilan yang tak terlupakan adalah di acara MAIN-MAIN DI CIPETE episode ke-14. Pada acara tersebut, mereka berbagi panggung dengan musisi lain seperti Eleanore, Tenty Kamal, dan Lambang.

Penampilan langsung dari iHateband selalu ditunggu-tunggu para penggemar karena mereka mampu menghadirkan energi yang membara di atas panggung. Selain musik yang asyik didengar, mereka juga memberikan pengalaman visual yang memukau bagi penonton.

Setiap penampilan menjadi peluang bagi iHateband untuk berinteraksi langsung dengan penggemar dan memperkenalkan karya-karya baru. Hal ini menjadi salah satu jembatan bagi mereka untuk semakin memperkuat ikatan mereka dengan pendengar dan membentuk komunitas yang solid seputar musik.

(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)

Rekomendasi
Trending