Kapanlagi.com - Berbekal kecintaannya terhadap budaya bangsa, Ratna Listy pun tertarik untuk melestarikan keroncong dengan merilis sebuah album berbahasa Jawa yang bertajuk LARAS PESISIRAN. Ia berharap kebudayaan musik keroncong yang kita miliki sejak turun-temurun jangan sampai hilang begitu saja.

"Sebenarnya bukan launching resmi. Kita langsung edarkan waktu bikin selamatan di Pasar Baru. Dan kita mainnya juga di TV lokal, radio-radio daerah," ungkap Ratna yang ditemui di rumahnya di kawasan Kota Wisata Cibubur, akhir pekan lalu.

Ratna juga mengakui cukup tahu diri jika harus bersaing dengan ketatnya dunia musik zaman sekarang. Apalagi saat ini band-band yang dimotori anak muda kian menjamur. "Jadi aku ambil jalur yang menguasai dan segmennya terbatas. Karena kalau dulu kan ada Sundari Sukoco, kalau sekarang kan sudah tidak ada lagi. Aku juga pernah sowan ke Pak Gesang, dan beliau pesan kalau keroncong jangan sampai punah," terangnya.

Untuk pemilihan menggunakan bahasa Jawa di albumnya, Ratna mengatakan lebih ke unsur kenyamanan. "Banyak pendapat kalau aku nyanyi bahasa Jawa lebih bagus daripada bahasa Indonesia. Jadi semacam trial and error," ujarnya.

Lalu, apa arti nama album LARAS PESISIRAN miliknya? "Kalau laras itu lagu artinya, dan pesisiran itu pinggiran. Jadi lagu pinggiran," terangnya. "Ya, isinya tentang cinta yang universal."

Dan sebagai promosi, Ratna tidak bisa berharap banyak. Jika lagu pop bisa muncul di televisi nasional, lain halnya dengan lagu daerah. Ratna pun lebih memilih konsen ke radio dan televisi lokal. "Kalau pop Jawa kan nggak ada medianya, paling nggak medianya radio. TVRI aja terlalu ribet dan mahal," pungkasnya.