Rayakan Hari Kartini, 104 Pianis Muda kompak Mainkan Lagu 'Ibu Kita Kartini

Penulis: Tantri Dwi Rahmawati

Diperbarui: Diterbitkan:

Rayakan Hari Kartini, 104 Pianis Muda kompak Mainkan Lagu 'Ibu Kita Kartini
(Credit: Istimewa)

Kapanlagi.com - Hari Kartini selalu jadi momen pas untuk mengenang semangat Kartini. Ada banyak cara untuk merayakannya, salah satunya dengan memainkan lagu Ibu Kita Kartini seperti yang dilakukan oleh 104 pianis muda Tanah Air.

Ya, dalam acara bertajuk 104 Pianis Muda & 100 Piano untuk Kartini itu, tercipta lah sebuah sejarah baru di dunia pendidikan musik Indonesia. Ada 104 pianis muda memainkan 100 piano secara serentak dalam satu ruangan, membawakan lagu kebangsaan Ibu Kita Kartini dalam aransemen khusus yang megah.

Aransemen musik ditulis secara eksklusif oleh Mr. Eric Cabarubia Dimailig, seorang guru musik profesional dan Quality Control di Big Ben Music Indonesia (BBMI). Aransemen ini dirancang dalam 6 jenis partitur yang disesuaikan dengan level kemampuan masing-masing siswa, dari pemula hingga tingkat lanjutan.

1. Empat Institusi Musik

Dengan sistem pembagian ini, para peserta dapat berkontribusi maksimal sesuai kemampuan mereka, sekaligus belajar pentingnya kolaborasi dalam musik orkestra piano massal.

Pertunjukan digelar di lokasi Sigma Piano House. Tempat ini disulap menjadi panggung besar yang menampung 100 piano — hanya piano akustik (Grand Piano dan Upright Piano) — lengkap dengan pencahayaan dan sistem audio dan visual yang mendukung suasana.

Peserta kegiatan berasal dari empat institusi musik ternama, yaitu: Big Ben Music Indonesia (BBMI), Sigma Music School (SMS), Jakarta International Music Academy (JIMA) & Joyful Music Bintaro.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Aksi Inspiratif

(Credit: Istimewa)

Kegiatan ini bukan sekadar pertunjukan musik, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi, semangat kebangsaan, dan penghormatan terhadap perjuangan perempuan Indonesia. Keterlibatan banyak pianis perempuan dalam kegiatan ini menjadi refleksi semangat emansipasi yang diperjuangkan oleh R.A. Kartini.

Pertunjukan ditutup dengan standing ovation dari penonton yang hadir termasuk guru, praktisi musik, dan pengamat pendidikan. Banyak pihak menyatakan bahwa acara ini merupakan tonggak baru dalam dunia pendidikan musik di Indonesia, baik dari sisi kualitas, skala, maupun dampak inspiratif yang ditimbulkannya bagi generasi muda.

Rekomendasi
Trending