Kapanlagi.com - Merebaknya musik melayu beberapa waktu yang lalu di industri musik tanah air ternyata menarik perhatian seorang penyanyi dangdut senior, Solid AG. Menurutnya, apa yang dibawa oleh punggawa melayu semisal Wali dan ST12 telah merebut lahan musik dangdut.

"Sebenarnya melayu itu lahan kita, tapi karena kita gak berani produksi, ya diambil sama Wali, ST12 dan band-band melayu lain. Musik mereka sebetulnya bukan format band, tapi lebih dangdut ya, yang tanpa gendang atau tamborin," ucap Solid AG di sela-sela syukuran albumnya yang terbaru berjudul NGIGAU di Mars Studio, Ruko Cempaka Mas, Jakarta Pusat (11/2).

Hal seperti itulah yang kemudian menjadi kerinduan tersendiri ketika dangdut pernah merajai industri musik tanah air era 70-80an. Sampai-sampai seorang rocker seperti Achmad Albar rela untuk mencoba jalur dangdut di album ZAKIA tahun 1979.

"Kangen banget, lebih dari 10 tahun dangdut gak ada gaungnya. Meski untuk off air, dangdut gak pernah mati," lanjutnya.

Baginya, dangdut yang merupakan musik rakyat ini memang punya pangsa pasar tersendiri. Makanya ketika mengeluarkan mini album terbarunya ini, dirinya tidak ada perasaan takut sedikitpun kalau tidak diterima masyarakat.

"Lebih ke kesempatan aja sih sebenernya. Hanya mau nitip pesan aja kepada penyanyi dangdut yang lain, jangan takut lah untuk terus berkarya, pacu kreatifitas serta terus bernyanyi aja dengan menampilkan kualitas yang bener-bener bagus. Dangdut masih punya tempat, jadi gak ada masalah," pungkasnya.