KapanLagi Talks: Teddy Adhitya Bicara Soal Perjalanan Karir dan Andre Hehanussa
Diperbarui: Diterbitkan:

Teddy Adhitia (KapanLagicom/Adrian Utama Putra)
Kapanlagi.com - Teddy Adhitya, penyanyi dan penulis lagu asal Yogyakarta, berbagi perjalanan karirnya yang menarik. Dalam wawancara eksklusif KapanLagi, pria kelahiran 21 Juni 1991 juga membahas pengaruh Andre Hehanussa dalam hidupnya.
Andre, yang dikenal dengan lagu-lagu hitsnya, menjadi salah satu inspirasi Teddy dalam berkarir. Kali ini juga akan dibahas bagaimana musisi legendaris Andre Hehanussa bertemu dengan Teddy Adhitia.
Advertisement
1. Kamu Kenal Dunia Musik Sejak Kecil, Tapi Kok Bisa Main Drum Mulai Umur 4 Tahun?
KapanLagicom/Adrian Utama Putra
Teddy Adhitya: "Kayaknya kalau waktu kecil ngelihat alat musik paling keren jadi tertarik pertama kalinya itu. Terus kebetulan di rumah ada dulu papa punya band sama saudara-saudaranya. Jadi ada alat-alat band di rumah yang nggak perlu banyak effort untuk dimainin kan drum nggak perlu dicolok-colok, nggak perlu pakai speaker nggak perlu. Jadi emang dari bangun tidur udah main drum dan emang suka bunyinya suka kayak keren aja gitu dulu waktu kecil kayak drum tuh keren gitu. Jadi ketertarikan pertama kali adalah main drum diajarin tapi nggak diajarin sih jadi kayak diajarinnya ngelihat. Jadi nggak ada teori nggak ada nggak ada ya belajar dari learning by doing."
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
2. Masa Kecil Kamu Seperti Apa?
KapanLagicom/Adrian Utama Putra
Teddy Adhitya: "Tapi kalau masa kecil, masa kecil indah banget dulu kecil gua SD di Ambon sebelum kerusuhan. Bangun tidur keluar rumah, kebetulan rumah kita di depan pantai. Jadi rumah, jalanan terus langsung pantai di Teluk Ambon. Jadi kayak bangun tidur kayak keluar kamar lihat lumba-lumba, indah lah masa kecilnya tapi ya rusak dengan begitu aja karena kerusuhan. Akhirnya harus keluar dari Ambon. Jadi sebenarnya masa kecilnya imbang kali ya, ya mungkin tidak seharusnya seorang siapapun mengalami kerusuhan di masa kecilnya. Cuman kalau gue bisa melihat dari kacamata yang lebih dewasa sekarang, imbang kali ya, dikasih indahnya, dikasih senangnya tapi juga ada cobaannya yang justru malah cobaan itu yang bikin malah keluarga gue jadi malah lebih rapat lebih dekat. Jadi masa kecilnya menyenangkan tapi enggak tapi menyenangkan."
Advertisement
3. Kamu Cukup Populer Kah di Sekolah?
KapanLagicom/Adrian Utama Putra
Teddy Adhitya: "Gue nggak tahu gue pernah populer atau nggak di sekolah yang jelas SD gue pernah sempat populer di sekolah karena berantem. SMP dan SMA populer di sekolah karena basket, SMA baru mulai nge band .Jadi kayak gue nggak pernah merasa diriku populer sih di sekolah mungkin gue populer di sekolah karena gue selalu anak baru. Gue SD pindah 6 kali SMP pindah tiga kali, SMA pindah dua kali. Jadi gue selalu populer di sekolah karena gue adalah anak baru. Yang gue pelajari adalah banyak banget pasti, bahasa. Gue bisa banyak banget bahasa. Jadi karena hidupnya pindah-pindah jadi temannya banyak. Jadi yang pelajaran yang paling gua dapetin adalah setelah dewasa justru lebih santai hidupnya. Karena gua sudah melihat the worst part of Indonesia dan the best part of Indonesia. Jadi gue tahu kayak karena waktu kecil waktu SD di buku PPKn Indonesia adalah negara kaya. Pas lihat kanan kiri mana? Apaan kayanya orang gini. Temen-temen gue sekolah ke sekolah, mandinya di laut gitu. Jadi di kelas tuh baunya ikan asin tapi di bukunya tulisannya Indonesia negara yang kaya nggak nyambung dong gitu."
4. Sejak Kapan Kamu Jatuh Cinta Dengan Musik?
KapanLagicom/Adrian Utama Putra
Teddy Adhitya: "Kalau memutuskan bahwa musik, bahwa gua suka nyanyi itu baru SMA di acara perpisahan sekolah, pensi gitu. Terus biasalah perwakilan kelas tampil. Gue main drum kebetulan yang nyanyi sakit. Akhirnya gue nyanyi karena teman-teman sering nginep di rumah terus 'lu kan suka nyanyi di kamar mandi lu kan bisa nyanyi udah lu aja deh yang gantiin' gitu akhirnya nyanyi lah. Eh ternyata lebih enak ditepuk tanganin di depan daripada di belakang. Jadi akhirnya kayaknya seru nih nyanyi gitu. Dan emang sebenarnya gue suka nyanyi bahkan dari sebelum ngeband, ngeband itu pun udah sering didaftarin lomba nyanyi sama mama. Cuman karena ya waktu itu kan pengennya jadi atlet ya. Anak-anak laki-laki mana yang nggak mau jadi atlet. Jadi waktu didaftarin nyanyi tuh kayak suaranya habis nggak bisa nyanyi, nggak bisa nyanyi gitu pura-pura habis. Baru mulai memutuskan untuk berkarir profesional di musik adalah ketika gua lulus SMA terus umur 18 tahun itu gue ketemu sama temennya papa namanya Andre Hehanusa. Dia mengenalkan gua sama industri ini, jadi ceritanya kita lagi kumpul di rumahnya dia. Terus kayak biasalah Ambon-Ambon kalau kumpul pasti nyanyi terus pas gue nyanyi kata om Andre 'lu kok nggak bilang anak lu nyanyi kayak gini' terus akhirnya diajaklah sama dia jadi band vokal. Terus kerja di kantornya dan segala macam kenal sama industrinya dari situlah akhirnya gua berhenti kuliah."
5. Selama Berkarir, Apa Lowest dan Highest Point Kamu?
KapanLagicom/Adrian Utama Putra
Teddy Adhitya: "Hmm lowest point mungkin gampang banget kali jauhi pandemi. Karena gue hidup dari panggung, gue musisi yang stres kalau nggak manggung. Bukan cuman kalau nggak rilis atau kalau nggak bikin lagu karena kan banyak juga sebenarnya musisi yang nggak manggung
nggak apa-apa asal selama tetap rilis, selama tetap bikin konten, selama tetap bikin lagu. Nah gua nggak, gua salah satu orang yang nggak bisa gua. Kayak jiwa entertainer gue memberontak kalau gue nggak manggung gitu. Tabungan habis karena tidak ada pemasukan, gua harus membubarkan tim gua yang sudah tercipta ada 7 orang harus gua lay off, harus nggak punya kantor lagi. Ya banyak hal yang terjadi lah, highest point-nya belum nyampe ikutin aja terus."
6. Nyesel Nggak, Tidak Memiliki Plan B Saat Berada di Masa Sulit?
KapanLagicom/Adrian Utama Putra
Teddy Adhitya: "Enggak sama sekali, sama sekali tidak karena gue keputusan itu gua ambil dengan kesadaran penuh bahwa gua emang beneran separah-parahnya. Separah-parahnya gue jadi musisi yang membawakan lagu orang yang main di entah kafe atau di wedding, gue nggak masalah selama itu masih musik gitu. Jadi emang itu sudah tidak itu sudah menjadi keputusan penuh dan nggak akan ada penyesalan mungkin nyeselnya adalah belajar finansial lebih dulu lebih muda kalau ngomongin penyesalan mungkin itu."
7. Keresahan Kamu Sebagai Penyanyi Apa Sih?
KapanLagicom/Adrian Utama Putra
Teddy Adhitya: "Keresahan saya adalah peraturan-peraturan pemerintah yang mungkin, apa namanya belum selaras untuk mensejahterakan semua komponen yang ada di dalam industri musik. Kayak mungkin akhir-akhir ini kita lihat isunya katanya penulis lagu hidupnya susah, penyanyi hidupnya kaya dan ada-ada narasi itulah gitu. Cuman itu kan artinya bukan salah kita penulis lagu, bukan salah kita musisi, bukan salah siapa-siapa atau atau apapun itu. Cuman sistemnya yang belum mendukung, apa namanya belum mendukung supaya ekosistemnya ini semuanya bisa sejahtera. Jadi mungkin keresahan gua adalah itu yang paling utama karena kalau ngomongin kreativitas, ngomongin regenerasi, ngomongin musik baru, ngomongin cara berbahasa musik sekarang sih justru malah lagi gila gilanya. Lagi-lagi banyak banget musisi-musisi baru yang sangat-sangat menyenangkan yang sangat-sangat fresh. Tapi sistemnya kita harus beresin. Ya semoga dengan dengan bantuan teman-teman juga menyoroti isu ini kita nggak perlu berpihak ke mana lah. Tapi kita sorotin isunya supaya pemerintah juga nengok untuk ngebenerin apa yang harus dibenerin gitu."
(Demo kenaikan gaji anggota DPR memanas setelah seorang Ojol bernama Affan Kurniawan menjadi korban. Sederet artis pun ikut menyuarakan kemarahannya!)
(kpl/cvn)
Advertisement