The Cardigans, Pahlawan 90-an Itu Telah Kembali!
fanpop.com
Kapanlagi.com - Salah satu band paling sukses di era 90-an, The Cardigans akhirnya memastikan untuk menggelar konsernya di Indonesia. Konser ini terasa istimewa sebab tak banyak negara yang dipilih oleh The Cardigans sebagai arena reuni mereka.
Konser ini bakal digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta pada 14 Agustus mendatang. 4.350 lembar tiket dibagi menjadi 3 kelas, yakni Festival Rp750,000, Tribun 1 (Center) Rp550,000, Tribun 2 (Side) Rp450,000 telah dijual oleh Loud Production selaku promotor. 600 tiket presale telah ludes terjual hanya dalam tempo waktu 3 jam.
Jelang konser The Cardigans, KapanLagi.com® telah mengupas beberapa fakta perjalanan panjang band asal Swedia ini. Apa saja? Yuk simak kisahnya lengkapnya.
Advertisement
1. Band Kebanggaan Swedia
The Cardigans dibentuk pada tahun 1992 di Jonkoping, Swedia. Band ini diperkuat oleh Lars-Olof Johansson (keyboardist), Bengt Lagerberg (drummer), Nina Persson (vokalis), Magnus Sveningsson (bassist) dan Peter Svensson (gitaris).
Awalnya kelima personel ini merupakan tetangga di sebuah apartemen kecil di Jonkoping. Membawa genre indie pop, The Cardigans merilis debut albumnya pada tahun 1994, EMMERDALE di Swedia dan Jepang. Album ini akhirnya dirilis ulang secara internasional pada tahun 1997.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Sukses Pertama di Musik Internasional
Tahun 1995, The Cardigans merilis album keduanya yang berjudul LIFE secara internasional. Album ini langsung menuai sukses setelah terjual lebih dari satu juta copy. Di Jepang, album LIFE memperoleh penghargaan Platinum pada tahun 1996.
Setelah sukses dengan LIFE, The Cardigans kembali merilis sebuah album pada tahun 1996. Kali ini mereka memberi judul FIRST BAND ON THE MOON. Sebuah single berjudul Lovefool sangat berjasa mengangkat nama band ini di seluruh dunia. Hanya dalam waktu 3 minggu sejak dirilis, album ini langsung meraih status Platinium di Amerika Serikat dan Jepang.
3. Soundtrack ROMEO + JULIET
Sukses single Lovefool tak sampai di situ saja. Single ini juga dipilih sebagai soundtrack utama film yang sangat populer di era 90-an, ROMEO + JULIET tahun 1996. Nama The Cardigans pun makin diperhitungkan di dunia musik internasional.
4. GRAN TURISMO dan Video Game
The Cardigans baru merilis album lagi pada tahun 1998. Album berjudul GRAN TURISMO ini dirilis dengan jeda waktu yang cukup lama. Itu disebabkan kesibukan beberapa personel untuk fokus di side project.
Di album ini, The Cardigans mencetak single-singel populer seperti Erase/Rewind dan My Favourite Game. Single My Favourite Game makin populer setelah dipilih sebagai soundtrack video game Gran Turismo 2.
Masih di tahun yang sama, The Cardigans juga merilis sebuah Album B-side berjudul THE OTHER SIDE OF THE MOON. Album berisi lagu-lagu lama mereka yang belum sempat dirilis. Entah apa alasannya, album tersebut hanya dirilis secara eksklusif di Jepang.
5. Vakum 2000-2001
Setelah bekerja keras sepanjang 6 tahun, The Cardigans memutuskan untuk vakum. Pada masa vakum itu, para personel The Cardigans tidak berhenti berkarya dan memilih untuk berkarir dengan media lain.
Nina Persson sibuk dengan side project-nya yang bernama A Camp dan sempat menelurkan album dengan judul yang sama. Sedangkan Peter Svensson dan Bengt Lagerberg bekerja sama dalam sebuah proyek dengan Joakim Berg dari Kent. Magnus Sveningsson pun juga sibuk dengan proyek sampingannya yang bernama Righteous Boy.
6. Reuni 2002
Para personel The Cardigans kembali berkumpul pada tahun 2002. Selang setahun kemudian Nina Persson dan kawan-kawan merilis album berjudul LONG GONE BEFORE DAYLIGHT. Hampir seluruh lagu di album ini ditulis oleh Persson dan Svensson.
Penggemar The Cardigans dibuat kaget dengan musik yang dibawakan oleh The Cardigans di album ini. Kesan ceria yang disuguhkan di album-album sebelumnya sangat jauh berkurang. The Cardigans lebih menonjolkan kesan pop gelap dipadu dengan sedikit nuansa musik country. Satu yang paling menonjol, Persson mewarnai rambut pirangnya dengan warna gelap.
Meski banyak perubahan terjadi di tubuh The Cardigans, LONG GONE BEFORE DAYLIGHT tetap meraih sukses. Album ini tercatat sebagai salah satu album terlaris di Swedia pada tahun 2003.
7. SUPER EXTRA GRAVITY
19 Oktober 2005, The Cardigans hadir kembali dengan album barunya yang berjudul SUPER EXTRA GRAVITY. Kesan pop gelap masih belum menjauh dari The Cardigans di album ini. Meski begitu, album ini tetap menduduki peringkat pertama di chart album Swedia.
8. Vakum 2007-2011
Setelah merilis album SUPER EXTRA GRAVITY, The Cardigans memilih untuk kembali vakum di tahun 2007. Nina Persson memilih untuk melanjutkan karirnya bersama A Camp dan merilis album berjudul COLONIA pada tahun 2009. Berapa personel lain memilih untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga.
Masa vakum ini belum berakhir hingga tahun 2011. Para penggemar The Cardigans pun mulai pesimis band idola mereka bakal kembali reuni.
9. Reuni dan Tur 2012
Apa yang diharapkan oleh penggemar The Cardigans akhirnya terjadi juga. The Cardigans memutuskan untuk bereuni dan menggelar tur. The Cardigans berpartisipasi di Summer Sonic Rock Festival di Tokyo dan Osaka pada 18 Agustus dan 19 Agustus mendatang.
Selain Jepang, negara-negara yang beruntung disinggahi tur reuni The Cardigans adalah Rusia (11 Juli), Israel (4 Agustus) dan Indonesia (14 Agustus).
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/adb)
Advertisement
-
Teen - Fashion Kasual Celana Jeans Ala Anak Skena: Pilihan Straight sampai Baggy yang Wajib Dicoba
-
Teen - Lifestyle Gadget Smartwatch Kece Buat Gen Z yang Stylish, Fungsional, dan Nggak Bikin Kantong Kaget
