Kapanlagi.com - Hipnotis? Yup, kata hipnotis selalu lekat dalam diri Sigit Wardhana, cowok kelahiran Bogor, 26 Juli 1978 ini. Duetnya dengan Adon dalam kelompok Base Jam sepanjang tahun 1994 s/d 2005 itu, terbukti mampu menghipnotis alias membuai penggemarnya di seluruh Indonesia. Sayang sekali, Sigit Base Jam harus meninggalkan band yang pernah dibesarkannya itu. Tapi kekuatan hipnotis terus mengikuti ke mana pun Sigit melangkah. Termasuk saat ia wara-wiri pada dunia seni peran. Nama Sigit Wardana tetap eksis, meski dalam dunia sinetron.

Sampai di bulan November 2006 silam, kekuatan "hipnotis" baru muncul, kemudian mempertemukan Sigit dengan Choki Simanjuntak (bassis), Wally (drummer), dan Inos (gitaris). Sadar bahwa mereka memiliki satu visi musik dan satu spirit musikal, akhirnya membuat Sigit merasa yakin untuk membentuk kelompok baru dengan nama NuFa. "NuFa seperti kekuatan hipnotis baru, setidaknya itu yang gue rasakan," tandas Sigit sembari menjelaskan bahwa nama NuFa adalah singkatan dari Nu atau New (baru) dan Fa (fa) yang berarti nada keempat dalam solmisasi.

Secara filosofis, nada keempat juga berarti empat nada, yakni ada empat orang musisi (Sigit, Choki, Wally, dan Inos) yang bakal memadukan nada dan lirik nan harmonis dalam setiap karyanya.

Coba simak lirik lagu 'Hipnotis', petikan pada bagian refrain; "Pejamkan mataku sirami bunga tidurku, temani jiwa terbuai imaji dirimu". Seperti judulnya, lagu yang disiapkan sebagai '2nd single' dari album perdana NuFa yang juga bertajuk "Hipnotis" itu, diharapkan mampu menghipnotis alias membuai jiwa pecinta musik di tanah air. Makanya, lagu ciptaan Sigit Wardana tersebut, dalam penggarapan aransemennya sengaja dibuat catchy dan easy listening. Ini sekaligus membuktikan eksistensi Sigit Wardana sebagai salah satu seniman istimewa yang dimiliki negeri ini, bahwa ia masih memiliki kekuatan dalam penulisan lirik-lirik yang romantis. Enerji kreatif Sigit dapat pula dilihat pada lagu Hujan, Saat Kau Temukan Cinta, Pulanglah Saja, Mantra Aku, Hipnotis, dan Ingin Ku Bicara. Lagu Pulanglah Saja, ciptaan Wawan, dipilih oleh NuFa sebagai 1st Single, dengan alasan yang unik dan tak lazim.

"Kami pengen ngenalin lagu yang menurut selera kita sih biasa aja, tapi selera masyarakat menyukai lagu seperti itu," ungkap Choki, bassist yang sebagian besar waktu karier musiknya dihabiskan dari satu café ke café lainnya, sembari tersenyum.

Selanjutnya, menurut Reindhy, salah satu pencipta lagu untuk NuFa yang sekaligus bekerja sebagai Manajer Band, lagu Pulanglah Saja, diramalkan bakal mencuri perhatian masyarakat. "Apalagi kami rencanakan album ini akan dirilis bertepatan dengan hari pernikahan Sigit Wardana dengan Tria, di mana album NuFa akan dijadikan sebagai souvenir pernikahan," papar Reindhy, yang mendampingi Sigit sejak masih di Base Jam hingga saat ini.

Pengalaman Sigit Wardana bersama Base Jam yang pernah menelurkan 7 album nan laris manis itu, berpadu dengan pengalaman 3 orang rekannya.

Untuk mempromosikan debut album NuFa, Sigit dan kawan-kawan bekerja sama dengan pihak Kaluku Records sebagai distributor dan promotion partnership, akan menyebarkan album tersebut ke seluruh pelosok negeri, utamanya ke wilayah yang selama ini jarang dijangkau. Bahkan promosi telah dilakukan sebelum album ini dirilis melalui 400 radio swasta di Indonesia melalui 4 lagu (Saat Kutemukan Cinta, Hipnotis, Hujan, dan Untukmu Kekasihku). Beberapa wilayah Jawa Barat dan Sulawesi pun telah memberikan respon yang menarik terhadap album ini.

Usai dirilis 9 November 2007 mendatang, promosi akan ditambah lagi ke 600 radio di seluruh Indonesia, kemudian penayangan klip melalui di 12 TV lokal (O Channel, JakTV, Bali TV, JTV, Yogya TV, Pro TV, Ta TV, Banten TV, Bandung TV) dan melalui tv nasional (Global TV/MTV). Sementara itu untuk TV Spot, akan dilakukan pada jaringan televisi MNC group (RCTI, TPI, dan Global TV).