Tony Q Kecam Wacana DPR Beli Kasur Seharga Rp 12 miliar

Penulis: Girindra Permana Cahya

Diterbitkan:

Tony Q Kecam Wacana DPR Beli Kasur Seharga Rp 12 miliar Tony Q Rastafara © KapanLagi.com®/Muhammad Akrom Sukarya

Kapanlagi.com - Wacana pembelian kasur di rumah dinas anggota DPR dengan anggaran Rp 12 Miliar tentu membuat masyarakat geram. Di tengah kondisi ekonomi yang makin lemah, DPR dinilai menghambur-hamburkan uang negara. Belum lagi masih banyak warga Indonesia yang hidup miskin.

Oleh karena itu para musisi reggae ini menyuarakan suara mereka dengan membuat sebuah petisi berupa tanda tangan yang dibubuhkan spanduk panjang yang dibentangkan di Gelanggang Remaja Bulungan, kawasan Blok M, Jakarta Selatan pada (24/8).


Hanya untuk kasur saja kok sampai 12 miliar. Kami sebagai musisi, seniman menolak keras pengajuan kasur, parfum ruangan dan pembangunan gedung mewah DPR.
Tony Q Rastafara



"Petisi ini berawal dari kegelisahan seperti carut marut politik dan ekonomi yang akhirnya diwujudkan melalui karya. Hanya untuk kasur saja kok sampai 12 miliar. Kami sebagai musisi, seniman menolak keras pengajuan kasur, parfum ruangan dan pembangunan gedung mewah DPR," tegas penyanyi reggae, Tony Q Rastafara.


Tony Q dan musisi reggae lainnya kecam wakil rakyat yang doyan hambur-hamburkan anggaran daerah © KapanLagi.com®/ Muhammad Akrom SukaryaTony Q dan musisi reggae lainnya kecam wakil rakyat yang doyan hambur-hamburkan anggaran daerah © KapanLagi.com®/ Muhammad Akrom Sukarya

Selain membuat petisi, Tony Q dan kawan-kawan juga membuat sebuah karya untuk bangsa yakni album AKULAH SEJARAH yang berisi 9 buah lagu yang berisikan pesan-pesan kebangsaan. Lagu-lagu seperti Akulah Sejarah, Kesaktian Pancasila, Dirgahayu Indonesia, Sumpah Pemuda mengingatkan kembali bahwa nasionalisme harus terus ditanamkan dan disuarakan terus menerus, agar orang tidak lupa.

"Album ini tidak bicara uang. Kita hanya merealisasikan kegelisahan, yang penting kita sudah membuat sebuah gerakan khususnya buat kita sendiri juga bangsa Indonesia," papar Tony Q.

Menurut Ramdansyah selaku penggagas dan produser album AKULAH SEJARAH ini merupakan cara Tony dan kawan-kawan untuk mengingatkan kembali para anggota DPR dan pemerintah agar lebih memperhatikan rakyatnya daripada golongan tertentu.

"Kami memilih budaya sebagai upaya, ingin mengingatkan kembali DPR bahwa pembangunan fisik semata tidak cukup, tapi moral dan budaya (lebih penting). Agar bendera kita tetap utuh dan berkibar," tutup Ramdansyah.


(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/rhm/otx)

Reporter:

Nuzulur Rakhmah

Rekomendasi
Trending