Trie Utami - Djaduk Kolaborasi Jazz Rasa Jawa

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Perpaduan apik Jazz ala Jawa dibawakan Kelompok musik asal Yogyakarta, Kua Etnika, berkolaborasi dengan komposer Purwanto menggelar konser berjudul "Vertigong" di Taman Budaya Yogyakarta Rabu (14/5) malam.

"Vertigong" merupakan gelaran kedua setelah di Jakarta memadukan musik jazz dan musik tradisi Jawa dengan bintang tamu Trie Utami, Djaduk Ferianto, dan Christopher Abimanyu.

Djaduk mengatakan, pada konser "Vertigong" kali ini Kua Etnika tampil secara utuh, tidak mengedepankan sosoknya sebagai salah satu perintis berdirinya kelompok ini. Gagasan dan orientasi penciptaan setiap komposisi musik dalam "Vertigong" digulirkan oleh Purwanto, sedangkan sebagai sebuah komunitas musik, Kua Etnika memberi wadah dan bentuk untuk mewujudkannya.

Djaduk mengatakan, ruh atau nafas dari konser kali ini tidak lepas dari keberadaan Purwanto yang termasuk salah satu perintis berdirinya Kua Etnika. "Pada konsernya kali ini, Kua Etnika berupaya semakin mempertegas dirinya sebagai kelompok musik yang terbuka, dengan mengusung karya-karya pemusik-komposer Purwanto," ujar Djaduk.

Djaduk sebelum membawakan permainan orkes mulut, dia menyatakan kepedihannya terhadap tanah air. "Saya sedih malam ini, di mana harga BBM naik. Saya mending main seks saja, karena hasilnya indah," ujarnya dengan nada guyonan.

Seperti lazimnya Djaduk, dalam intermezzo-nya Djaduk juga memberikan pesan sekaligus kritik terhadap pemerintah. Djaduk ingin agar malam ini penonton mendengarkan permainannya. Menurutnya mendengarkan adalah salah satu hal yang sulit terutama bagi pejabat publik. Keahlian mendengarkan itu harus bisa karena pejabat publik tidak ada yang punya keahlian mendengarkan. "Ya, akibatnya seperti ini, harga BBM jadi naik," kritiknya.

Kemudian dengan apiknya Djaduk memainkan sebuah kolaborasi antara musik Jazz dan ketoprak dengan judul Sekedap. Kemudian di akhir lagu tampil Trie Utami dengan pakaian seksi, berupa jarik dan kemben warna natural.

Djaduk kemudian memberikan deklamasi kepada Trie Utami. Ini jazz ketoprak ala Bantul, di Jakarta nggak ada. Lalu disambut tawa Trie Utami dan penonton. Indonesia itu potret negara Jazz, makanya Jazz di Indonesia disebut improvisasi.

"Indonesia potret negara Jazz, semua adalah improvisasi. Kayak bahan pokok sekarang naik, besok nggak, tidak jelasnya itu maka disebut improvisasi. Itulah yang membuat pemimpinnya semakin kaya, rakyatnya malah semakin miskin," kritik Djaduk lagi.

Selesai Djaduk tampil kemudian dilanjutkan dengan Trie Utami yang menyanyikan lagu dengan nuansa Jazz berirama ketoprak selama 30 menit, dipandu Purwanto dari "Vertigong" yang menutup sajian apik malam itu. 

(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)

(kpl/tia)

Rekomendasi
Trending