Unit Musik Kolaborasi Indonesia-Prancis Gelar Tur Pulau Jawa
Diperbarui: Diterbitkan:
Credit: Istimewa
Kapanlagi.com - Unit musik kolaboratif, Suarajiwa resmi membuka tur konser bertajuk SUARAJIWA - A Fusion Beyond Borders lewat penampilannya di Auditorium IFI Thamrin Jakarta, pada Jumat malam, 7 November 2025. Keriaan ini, menjadi awal dari rangkaian sembilan pertunjukan lintas kota yang merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Prancis dan Indonesia.
Proyek Suarajiwa menghadirkan kolaborasi unik antara tiga musisi elektronik asal Prancis, yakni Olivier Bertholet, Pascal Pancrazi, dan Laurent Gueirard, dengan lima musisi tradisional Indonesia yaitu Mahindra Askandar, Chaerul, Embung Surya Muhammad, Aji Widyadhana Pangestu, dan Sumitra Adi Kusuma.
Bersama-sama, mereka menciptakan enam karya musik baru hasil residensi artistik selama sepuluh hari di IFI Jakarta. Lagu-lagu tersebut berjudul Suara Jali, Magie-magie, Baobab, Arapan, Zarafas, dan Sama-sama yang dibawakan secara langsung dalam konser.
Advertisement
Proyek ini diprakarsai oleh kolektif seni Art et Noces Troubles dan dipresentasikan oleh Kedutaan Besar Prancis serta didukung oleh Institut Francais d'Indonesie (IFI) Jakarta, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta.
1. Bukan Hanya Soal Penggabungan Dua Gaya Musik
Berbicara dalam keterangan tertulisnya, Olivier Bertholet selaku penggagas proyek ini mengatakan bahwa hadirnya Suarajiwa bukan hanya soal menggabungkan dua gaya musik, namun juga tentang mendengarkan satu sama lain, menemukan titik temu, dan menciptakan sesuatu yang tak bisa lahir dari satu budaya saja.
"Suarajiwa berarti 'bunyi jiwa' atau 'suara jiwa' (sons d’âmes). Ide kami adalah membangun alam semesta musik bersama yang diperkaya oleh budaya kami masing-masing dan cara kami bermusik," tuturnya.
Oliver menyebut, ide menggarap proyek kolaborasi ini lahir tepat setahun lalu, saat kunjungan pertamanya ke Indonesia pada Oktober 2024.
"Saya bertemu dan merekam banyak musisi tradisional, termasuk dari tradisi gamelan Bali. Saya langsung terkesan oleh persamaan antara musik elektronik dan komposisi gamelan Bali. Itu menjadi titik awal petualangan ini," tutur Olivier.
(Duh! Onad lagi-lagi terjerat kasus narkoba dan diamankan pihak kepolisian.)
2. Perayaan Dialog Budaya yang Hidup
Konser perdana Suarajiwa di IFI Jakarta berlangsung selama dua jam dan dihadiri oleh penikmat musik, seniman, serta perwakilan diplomatik dari kedua negara. Penampilan mereka bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan sebuah perayaan dialog budaya yang hidup, di mana gamelan, suling, dan kendang berpadu dengan dentuman beat elektronik dan tekstur suara sintetis.
Staff pengajar IFI yang turut membidani proyek ini, Catheryn Andi Latief mengatakan bahwa musik terbukti menjadi bahasa universal yang tidak mengenal batas negara, genre, atau generasi.
Karya-karya seperti Suara Jali dan Sama-sama menjadi simbol dari semangat kolaborasi yang menggabungkan pola ritmis Betawi dengan ambient elektronik, atau menyatukan nyanyian tradisional dengan loop modular.
"Setiap komposisi membawa cerita, tekstur, dan emosi yang mencerminkan perjalanan para musisi selama residensi," kata Catheryn Andi Latief.
3. Tur Pulau Jawa
Setelah Jakarta, Suarajiwa akan melanjutkan perjalanannya ke delapan titik lainnya di Pulau Jawa, yakni Bogor pada 8 November 2025, Bandung (9 November 2025), lalu kembali ke Jakarta pada 10 November 2025 untuk pertunjukan di French School Jakarta.
Suarajiwa kemudian bakal menggelar pertunjukan lain di Bandung, yakni di Titikoempoel pada 12 November 2025 dan di acara Jazz Universe pada 14 November 2025. Selama dua hari pada 15–16 November 2025, mereka bakal tampil di gelaran Ngayogjazz di kota Yogyakarta. Suarajiwa akan menutup tur konser mereka di Semarang pada 17 November 2025 di acara (DI(E)GITAL III x WMS).
(Siapa itu Sabrina Alatas, sosok yang sedang trending dan jadi sorotan netizen.)
(kpl/far/ums)
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Deretan Aksesori yang Bikin Gadget Gen Z Makin Ciamik, Wajib Punya Nih!
