Kapanlagi.com - Mimpi yang jadi kenyataan. Itulah yang dirasakan Rayi, Asta, dan Nino. Ketika merayakan ulang tahun RAN ke-4 pada Kamis (18/11) kemarin, ketiganya merasa sangat bersyukur bisa melewati rintangan dan tantangan di belantika musik tanah air. Termasuk juga saat acara manggung ke luar negeri seakan meluluskan semua impian mereka. RAN pun mengaku ada perubahan selama 4 tahun ini.

"Yang jelas nama RAN semakin terkenal, itu salah satu perubahannya. Ya seperti kita semua ketahui bahwa masuk di industri ini kan tidak mudah, dari sesuatu yang tidak mudah itulah yang membuat mental kita bisa lebih dewasa. Dan jelas mimpi-mimpi kita tercapai, seperti dulu kita hanya bisa nonton Java Jazz - kita sempat mimpi bisa main di situ, ternyata bisa," tutur Nino yang diangguki Rayi dan Asta.

Diakui ketiganya, banyak emosi yang terlibat di antara mereka. Tapi sejauh ini mereka terus bersyukur karena lebih banyak merasakan suka dibanding duka. Begitu pula dengan rasa jenuh - sama sekali tidak dirasakan ketiga sahabat yang pernah meraih penghargaan bergengsi di bidang musik seperti AMI, Rolling Stone, dan dari Anugerah Planet Music.

"Terus terang saja bahwa selama kami bertiga ini, kalau mau dihitung lebih sering ketemu daripada kita ketemu keluarga masing-masing. Kalau dikatakan jenuh, tidak. Karena kita tidak pernah menganggap RAN sebagai partner kerja. Kita di RAN seperti hiburan, jadi kita tidak pernah menganggap ada pressure soal kerjaan. Kita pengen seperti Slank dan Gigi. Mereka sudah lama, tapi tetap harmonis dan down to earth," terang Rayi.

Tak lama lagi, RAN berencana mengeluarkan album terbaru mereka. Inilah rasa syukur terbesar karena mereka masih bisa tetap eksis dan menghasilkan karya. "Kita sih bersyukur saja bahwa kita bisa sampai sekarang ini. Malah sebentar lagi kita mau ngeluarin album ke-3. Banyak rasa syukur saja - tidak mudah untuk masuk ke industri musik Indonesia, banyak band hanya punya satu album kemudian hilang, bahkan banyak yang belum rekaman sudah hilang," pungkas Rayi di sela RAN 4th Anniversary di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta.