Kapanlagi.com - Menjamurnya band-band pengusung musik pop-rock bernuansa Melayu telah menimbulkan keseragaman di kancah musik Tanah Air, kondisi ini merisaukan sekelompok musisi muda yang tergabung dalam grup XiruZ Band.

"Kami ingin mendobrak dominasi musik pop dalam kemasan rock bernuansa Melayu di blantika musik nasional dewasa ini," kata sang vokalis, Agus, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (26/7).

Menurutnya, banyaknya band mengusung jenis musik itu telah membuat khasanah musik pop nasional menjadi seragam. Karena itu, XiruZ ingin mencoba mengembalikan kejayaan musik rock yang pernah mewarnai bursa musik di Tanah Air era 1980 hingga pertengahan 1990.

Meluncurkan album debut TERDALAM pada penghujung Juni lalu, band yang digawangi Agus, Jo (gitar), Afid (gitar), Rudy (bas), Away (kibor), dan Herry (drum) ini bertekad menembus pasar musik nasional dengan musik pop-rock alternative.

Didukung ustadz kondang Opick, penyanyi rock yang sukses di jalur musik religius dengan tembang hits Tombo Ati, Agus dan kawan-kawan mengandalkan single Yang Terdalam untuk merebut hati kalangan penikmat musik.

Lewat lagu itu, XiruZ mengeksplorasi musik rock yang dinamis tetapi tetap mengedepankan nada-nada romantis. Hal lain yang menarik dari band XiruZ adalah kepribadian para personelnya yang taat beribadah, kendati musik yang mereka mainkan tergolong keras.

Bagi mereka, musik rock tidak identik dengan kepribadian musisi yang memainkannya. "Garang di panggung tidak berarti garang di kehidupan sehari-hari," kata Agus.

Untuk keperluan promosi, single Yang Terdalam pun dibuatkan video klipnya. Produser eksekutif dan penggagas XiruZ, Putera, menyatakan pihaknya sudah merencanakan sejumlah pertunjukan bagi band tersebut untuk lebih memperkenalkannya kepada publik.

"Yang pasti, saya berharap XiruZ dapat memperkaya khasanah musik pop di Tanah Air yang cenderung monoton selama satu dekade terkahir," katanya.

Selain YANG TERDALAM, Agus, Jo, Afid, Rudy, Away, dan Herry juga mengandalkan lagu KAU SANGAT BERARTI, HEART OF ANGEL, KILLING MY PAIN, DEEP INSIDE, dan TERLUKA.

Lagu-lagu berbahasa Inggris mereka ciptakan sebagai persiapan bila kelak mendapat kesempatan menembus pasar internasional.