30 Tahun Berkarya, Ini Kesulitan Utama Slank

Penulis: Adhib Mujaddid

Diterbitkan:

30 Tahun Berkarya, Ini Kesulitan Utama Slank Slank @foto: KapanLagi.com®/Agus

Kapanlagi.com - 26 Desember 2013 nanti adalah ulang tahun ke-30 bagi band rock n roll, Slank. Band yang awal kemunculannya bernama Cikini Stone Complex ini telah menggapai puncak popularitas saat ini.


Predikat sebagai band termahal pada tahun 2008 dan 2009 pun sempat diraih oleh Kaka Dkk dengan bayaran Rp 500 juta per show. Dan meski saat ini telah menjadi band yang memiliki pengaruh kuat bagi anak muda ini, namun suka duka telah mereka lalui, sebagai sebuah hal yang tak bisa dihindari seiring perjalanan karir mereka.


Kaka @foto: KapanLagi.com®/AgusKaka @foto: KapanLagi.com®/Agus


Sebut saja ketika mereka kehilangan empat orang personel awal yaitu Pay, Bongky, dan Indra, serta Reynold. Juga dengan perjuangan Bimbim dan Kaka melawan ketergantungan terhadap narkoba.


Dan ternyata, selama 30 tahun berkarya, melawan kebosanan adalah yang paling sulit. "Melawan kebosanan itu yang paling sulit. Begitu Slank break, masing-masing personel sibuk sendiri, ada yang ke luar negeri, bisnis di luar musik," tutur Bimbim di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (31/10).


Namun, Slank yang merupakan salah satu band kritis ini selalu kembali lagi dengan karya-karyanya. Mereka selalu bicara, lantang lewat lagu-lagu perjuangan modernnya.


"Tapi kami balik lagi karena rasa ingin berbicara tentang sesuatu. Ini yang buat Slank kreatif, berkarya, mencipta, karena Slank bukan hanya berkreasi, tapi berbicara tentang sesuatu yang ingin dibicarakan. Tiap tahun memang selalu ada hal yang pengen kita sampaikan," tandas Bimbim.


 

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/ato/adb)

Editor:

Adhib Mujaddid

Rekomendasi
Trending