Kolaborasi Tanpa Batas yang Bikin Tur SAMA SAMA di Yogyakarta Tak Terlupakan
Diterbitkan:

Tur SAMA SAMA pecahkan Yogyakarta dengan kolaborasi tak terlupakan (credit:kapanlagi)
Kapanlagi.com - Musik selalu punya cara unik menyatukan manusia. Bukan hanya lewat lagu, tetapi melalui momen ketika para musisi dan penonton berjumpa dalam satu ruang, saling bertukar energi dan emosi. Hal itulah yang dirasakan pada perhelatan konser Tur SAMA SAMA di Yogyakarta.
Kota pelajar ini menjadi salah satu titik penting dalam rangkaian tur yang sebelumnya sukses mengguncang Bandung dan Surabaya. Di Grand Pacific Hall Yogyakarta, lima musisi papan atas Indonesia Tulus, Kunto Aji, Idgitaf, Sal Priadi, dan Dere hadir bukan hanya sebagai penampil, melainkan pencipta ruang kebersamaan yang tak biasa.
Bukan hanya tentang musik, tur ini menjadi panggung untuk mengeksplorasi ulang karya, mendobrak batas genre, dan membangun ulang ikatan emosional antara musisi dan penonton. Inilah transformasi yang membuat konser ini terasa lebih dari sekadar pertunjukan.
Advertisement
1. Awal Rangkaian Tur dan Antusiasme Bandung
Konser pertama digelar di Bandung dan langsung mendapat sambutan meriah dari para penonton. Penampilan penuh kejutan dari lima musisi membuat standar tinggi bagi kota-kota berikutnya.
Dengan antusiasme besar di Bandung, para artis membangun pondasi energi positif yang akan dibawa ke kota selanjutnya. Kota Yogyakarta pun jadi titik penentu untuk menjaga bahkan menaikkan ekspektasi penonton.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
2. Persiapan Menuju Yogyakarta: Belajar dari Surabaya
Setelah Bandung, Surabaya menjadi kota kedua yang disinggahi tur ini. Tanggal 11 Mei 2025, mereka tampil di Jatim Expo Surabaya dengan kemasan yang makin matang secara teknis dan emosional.
Meski aransemen tidak banyak berubah, para musisi meningkatkan kualitas interaksi antar mereka dan penonton. Hal ini disampaikan langsung oleh Kunto Aji, yang menggarisbawahi pentingnya interaksi untuk menciptakan pengalaman yang tak biasa.
3. Fokus Performa dan Perbaikan Emosional
Idgitaf secara khusus menyampaikan rasa terimakasih kepada para penonton karena sudah memeriahkan Tur ini di jogja. "Ada video pilihan album yang kita sukai dan akan kita bawakan malam hari ini di Yogyakarta." Ungkap Idgitaf.
Semangat yang sama juga dibawa oleh semua musisi, yang menjadikan konser ini sebagai ruang refleksi serta eksplorasi ulang karya. Konser ini adalah bentuk kedewasaan artistik yang jarang terlihat dalam konser besar di Indonesia.
4. Kolaborasi Lintas Lagu dan Genre
Salah satu kekuatan Tur SAMA SAMA adalah kolaborasi lintas karya di atas panggung. Para musisi tak hanya menyanyikan lagu sendiri, tetapi juga menafsirkan ulang lagu satu sama lain dalam aransemen baru.
Format yang dinamis mulai dari solo, duet, hingga kuintet membuat setiap lagu punya karakter berbeda. Improvisasi menjadi elemen kuat yang membuat tiap kota terasa seperti pertunjukan baru yang unik.
5. Yogyakarta: Panggung Emosional Sebelum Penutup di Bogor
Yogyakarta menjadi kota ketiga yang disambangi dan dianggap sebagai titik emosional yang mendalam sebelum tur berakhir di Bogor. Tanggal 17 Mei 2025 di Grand Pacific Yogyakarta menjadi momen krusial dalam perjalanan tur ini.
Bagi para penonton, konser ini bukan hanya hiburan, tapi juga pengalaman emosional dan personal yang menyentuh. Kehangatan interaksi dan kejutan di atas panggung menciptakan rasa yang sulit dilupakan.
Yuk, baca artikel seputar Tur SAMA SAMA lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
(Lama mendekam di dalam tahanan, badan Nikita Mirzani jadi lebih kurus sampai tulang kelihatan.)
Advertisement
-
Video Kapanlagi V1RST (LIVE PERFORMANCE) - KAPANLAGI BUKA BARENG FESTIVAL 2025