Kapanlagi.com - Bagaimana jika band underground seperti Seringai berbicara tentang maraknya musik Melayu, serta boyband dan girlband ya? Ternyata mereka sangat terbuka, dan menerima perkembangan musik, apapun genrenya.

Seringai justru senang dengan berkembangnya musik-musik tersebut. "Makin banyak, semakin bagus. Jadi buat Seringai, terasanya semakin keras, makin serem. Mereka kan manis-manis. Perbandingannya jadi, orang sudah semakin eneg," ungkap Arian.

Tak jarang kita melihat penampilan boyband dan girlband, baik dalam ataupun luar negeri di televisi lokal Indonesia sendiri. Orang-orang pasti tak asing dengan penampilan pria-pria atau wanita-wanita yang bernyanyi dan menari secara bergerombol ini.

Seringai punya saran untuk mereka yang memang tidak suka musik Melayu atau boyband, dan semacamnya. "Kalo misalnya mereka memang mendominasi tv, 'tiap nyalain tv kok ada band ini lagi'. Pagi-pagi nyalain tv, ada lagi, 'band apa ini lagi?'. Terus, ada terus. Saran saya cuman satu, ngapain lo nontonin tv, ya kan?" ungkap Ricky.

Musik pop melayu atau juga ala boyband dan girlband ini sebenarnya bukanlah trend baru. Karena pasar yang memang sudah besar, maka mereka bisa terus maju dan sukses. Setiap trend pasti akan selalu berganti.

Seringai pun mengaku tidak ada pengaruh apa-apa dengan adanya boyband. "Dulu ada Trio Libels, sekarang ada SMASH. Pada intinya sama, Trio Libels kan?" pungkas Ricky.