Kapanlagi.com - Perjalanan bermusik Slank yang dimotori Kaka, Bimbim, Ridho, Ivan dan Abdi kini telah menginjak tahun ke-23, tentunya bukan perkara yang mudah untuk bisa mempertahan grup band yang selalu mendengungkan Spirit Indie. Penggemar yang fanatik adalah salah satu kunci Slank bisa bertahan di jalur Indie Label, sebagai wujud terima kasih kepada para Slankers alias penggemar fanatiknya, Slank bakal menggelar perayaan ultahnya yang diberi tajuk 'Slank Fest 23rd Indie' di Pantai Carnaval Ancol, Rabu (27/12) dari pukul 16.00 – selesai.

"Ini adalah bentuk apresiasi kami kepada para Slankers dan yang pasti ada dua momentum besar yaitu ultah Bimbim ama Ivan serta ulang tahun Slank. Dan pada tanggal 27, Slank akan menggelar konser di Ancol," terang Kaka saat syukuran ultah Bimbim ke-40th, Ivan ke-35 dan Slank ke-23 secara sederhana di markas Slank, Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan (25/12).

Apresiasi Slank kepada para Slankers dan grup band jalur Indie akan lebih kentara ketika di lihat dari tata panggung Rabu (27/12) dengan pilihan konsep panggungnya 'Rumah' yaitu sebagai lambang Indie yang pada umumnya produksinya di rumahan.

"Konsepnya seperti kita di rumah kedatangan tamu, jadi ada 2 stage, yang pertama adalah kamar Slank dan stage yang kedua ruang tamu, Indie itu biasa buatnya di kamar semua, dari home recording, home studio, bikin ide juga di kamar, tema untuk ultah ke- 23 Slank ini independent, seperti di rumah sendiri," ungkap Bimbim yang tidak akan berhenti bermusik dengan Slank sampai tubuhnya bongkok.

Untuk kemeriahan semangat Indie, Slank mengamit sejumlah nama band untuk tampil bersama, semuanya bermula dari semangat Indie hingga akhirnya mereka menembus dapur rekaman dalam skala major label, mereka adalah: Sheila on Seven, Steven and The Coconut Treez, Nidji, Shaggydog, The S.I.G.I.T, White Shoes and The Couples Company, Sore, Suicidalsinatra, Getah, Razzle, Meteor, Flowers, Katabatic, Trio MAcan serta Big Bang.

Bertambahnya usia tentunya banyak asa yang membentang untuk segera diraih dengan kerja keras, seperti halnya keinginan grup band yang dimanajeri Bunda Ivet ini untuk bisa menembus pangsa pasar di negeri Paman Sam. Dua tahun adalah waktu yang dicurahkan untuk membuat album dengan lagu lagu berbahasa Inggris, apakah ciri bermusik mereka akan berubah?

"Slank tetap Slank cuma bahasanya bukan bahasa ibu aja, kita pingin go International, Insya Allah dunia, kita dah ngumpulin materi selama 2 tahun," ujar Bimbim dengan tetap mempertahankan gaya slenge'annya.