Kapanlagi.com - Semenjak tahun 2002, musisi Viky Sianipar sudah mengusung budaya batak dalam perjalanan kariernya lewat album TOBA DREAM. Kini di tahun 2015, musisi bersuku Batak Toba inipun terlibat dalam drama musikal Janji Toba, seperti apa sih?

"Aku di musikal ini bertanggung jawab atas keseluruhan bunyi drama musikal. Menselaraskan antara gerakan dan bunyian deh. Dengan persiapan 1,5 bulan dan cukup singkat. Kesulitan, awalnya aku pikir sama aja kayak biasa, tapi ternyata beda. Musik untuk kebutuhan drama, notasinya tidak bisa seperti bikin lagu biasa, harus ada penyesuaian," ungkap Viky.

Dijumpai saat gladi resik Janji Toba di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan hari Jumat (28/8), Viky pun tak bisa menyembunyikan kesenangannya karena mimpi yang terwujud. Viky begitu bahagia terlibat dalam orkestra ala Disney yang justru mengangkat legenda danau Toba yang notabene cerita rakyat.

Bisa mengangkat budaya Batak dengan kolaborasi orkestra, Viky bangga © KapanLagi.com®/Bayu Herdianto

"Aku bisa masukkan musik orkestra yang dikolaborasikan dengan musik Batak. Kalau soal drama musikalnya sih pesan dari cerita aslinya kan soal janji yang adalah sesuatu suci, sekali terucap dan tidak bisa ada kata ingkar. Tapi lewat pertunjukkan ini adalah budaya Indonesia kalau dikemas dengan benar nggak kalah dengan internasional. Pertunjukkan lokal kalau dikemas dengan baik nggak kalah dari Broadway," lanjut Viky.

Viky pun berharap akan banyak yang terinspirasi dari drama musikal Janji Toba. Dia pun ingin penduduk Indonesia sadar jika budaya Indonesia itu keren dan yang bikin jelek adalah kemasannya. Lantas, sebagai musisi, apa pendapat Viky soal pembajakan yang masih menghantui?

"Kami para musisi berjuang 10 tahun lebih dan hasilnya sama aja. Daripada capek nggak berkarya, mending tunjukkin karya dengan keyakinan mudah-mudahan Yang Maha Kuasa nunjukin jalan. Karena pembajakan itu kan tugas pemerintah untuk memberantasnya. Dan kita nggak mau menekan pemerintah," tutup Viky santai.