Indra Lesmana Hidupkan Lagi Java Jazz
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Sejak dibentuk 18 tahun lalu, Java Jazz memang tak selanggeng yang dibayangkan pada awalnya. Mereka sempat berganti-ganti personel hingga vakum sekitar tahun 1998. Namun, kini ada kabar gembira. Indra Lesmana yang menjadi motor utama Java Jazz berusaha menghidupkan kembali grup ini dengan mengadakan konser tunggal di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (10/12) kemarin.
Bercerita tentang sejarah Java Jazz, awalnya mereka terbentuk pada tahun 1991 yang dipelopori oleh Indra Lesmana dengan personel awal Donny Suhendra, A.S Mates, Gilang Ramadhan, dan Alm. Embong Rahardjo (saksofon). Grup ini terbentuk pada saat mereka berkesempatan untuk tampil di University Of Hawaii, Amerika.
Pada tahun 1993, grup ini pun berganti formasi dengan Dewa Budjana (gitar), Jeffrey Tahalele (bass), Cendy Luntungan (drum), Ron Reeves (perkusi), Indra Lesmana dan Alm. Embong Rahardjo. Dengan formasi ini Java Jazz sempat mengeluarkan album berjudul BULAN DI ATAS ASIA, sebelum keberangkatan ke North Sea Jazz Festival di Den Haag, Belanda, tahun 1994. Namun sejak Embong Rahardjo sakit dan akhirnya meninggal dunia tanggal 30 november 2001, grup ini pun kembali vakum.
Hingga di pertengahan tahun 2009, Indra Lesmana kembali mengumpulkan para personel awal hingga terbentuklah kembali formasi yang sekarang - Indra Lesmana (keyboard), Dewa Budjana (gitar), Donny Suhendra (gitar), A.S Mates (bass), serta Gilang Ramadhan (drum), dan membuat album rekaman baru berjudul JOY JOY JOY. Album yang diproduksi oleh Inline Music ini dikemas dalam bentuk double CD. Untuk CD yang pertama berisikan 6 buah lagu rekaman terbaru yaitu Exit Permit, Border Line, I Wish, Joy Joy Joy, Going Home, dan Java's Weather. Sedangkan untuk CD kedua merupakan 6 buah lagu kumpulan rekaman sebelumnya yaitu The Seeker, Lembah, Bulan di Atas Asia, Violation, Drama, dan Crystal Sky.
Advertisement
Improvisasi jazz yang dilantunkan merupakan perpaduan karya seni modern yang berkualitas, kedewasaan bermusik, penjiwaan yang tepat dan bijaksana serta lebih berani. Nuansa irama rock yang disuguhkan dalam 2 lagu baru yaitu Border Line dan Java's Weather merupakan satu eksplorasi yang segar karena sarat semangat.
Dan kini, Indra berupaya untuk mengeksiskan kembali Java Jazz. "Album-album Java Jazz yang sebelumnya emang sangat terbatas dan sekarang udah gak diproduksi lagi, maka dengan album ini kami harapkan dapat memperkenalkan kembali karya-karya kami yang pernah kami buat dan juga sebagai tribute terhadap musisi-musisi besar yang telah menginspirasi kami," kata Indra.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
Berita Foto
(kpl/ato/boo)
Yunita Rachmawati
Advertisement