Lirik Lagu-Lagu Terpopuler Barasuara, Ada 'PANCARONA' Sampai 'TERBUANG DALAM WAKTU'
Barasuara (Credit: instagram.com/davianakbar)
Kapanlagi.com - Barasuara adalah band asal Jakarta yang terbentuk pada tahun 2012 dan dikenal lewat karakter musik alternatif rock yang kuat dengan lirik tegas dan puitis. Band ini beranggotakan Iga Massardi (vokal/gitar), Asteriska (vokal), Puti Chitara (vokal), Marco Steffiano (drum), Gerald Situmorang (bass) dan TJ Kusuma(gitar). Nama Barasuara mulai dikenal setelah merilis album Taifun pada tahun 2015, yang melahirkan sejumlah karya berkualitas seperti Bahas Bahasa dan Mengunci Ingatan.
Dalam perjalan bermusiknya, Barasuara konsisten menghasilkan karya-karya yang kuat dan emosional. Termasuk lagu Terbuang Dalam Waktu dan Pancarona baru-baru kembali viral karena menjadi soundtrack dari film Sore: Istri dari Masa Depan karya Yaundy Laurens. Lagu-lagu tersebut dengan mudah masuk ke hati para penonton film dan pendengar musik. Berikut lirik lagu-lagu terpopuler Barasuara!
Baca berita menarik lainnya di Liputan6.com
Advertisement
1. Terbuang Dalam Waktu
Teringat seru suaramu
Menepis keraguan
Namun dewasa mengubah
Cara pandang dan keikhlasan
Bersaut dan bergulat
Terperai-perai menghilang
Perih yang terasa
Sakit yang tak sirna
Harapan akankah ada?
Berputar arah
Angan tenggelam dalam kabut dan amarah
Luka terkuak dan menggebu tanpa arah
Tangis yang terbendung
Terbuang dalam waktu
Yang meluruh
Perih yang terasa
Sakit yang tak sirna
Harapan akankah ada?
Berubah
Melihatmu bersemi dan bermekaran
Tawa candamu berikan kekuatan
Sisa hariku, pagi berganti waktu
Memelukmu
Kita kan tua dan kehilangan pegangan
Lihat senyummu memberikan kekuatan
Sisa nafasku, cinta tak kenal waktu
Menjagamu
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Pancarona
Melarutkan anganku
Hati yang meninggalkanmu
Membiru, membisu
Mereka lambat laun
Kan merasa tak kuasa
Menahan geram batinmu
Angkasa, samudra
Terhampar jawaban
Kau mulai meragu akan isi hatimu
Pancarona
Segala perubahan dan ketidakpastian
Pancarona
Kesunyian melagukan kerinduan
Kesepian, melankolia
Kesunyian melagukan kerinduan
Kesepian, melankolia
Jangan kau meragu
Jangan kau meragu
Jangan kau meragu
Kau mulai meragu akan isi hatimu
Pancarona
Segala perubahan dan ketidakpastian
Pancarona
Jauh berlari dari apa yang kau cari
Pancarona
Lekaslah pulang
3. Mengunci Ingatan
Sembuhkan lukamu yang membiru
Serpihan hatimu yang berdebu
Pagimu yang terluka
Malammu yang menyiksa
Hal yang ingin kau lupa
Justru semakin nyata
Sembuhkan lukamu yang membiru
Serpihan hatimu serpihan hatimu
Pagimu yang terluka
Malammu yang menyiksa
Hal yang ingin kau lupa
Justru semakin nyata
Pagimu yang terluka
Malammu yang menyiksa
Hal yang ingin kau lupa
Justru semakin nyata
Sembuhkan lukamu (Pagimu yang terluka)
Serpihan hatimu
Serpihan hatimu
Pagimu yang terluka
Malammu yang menyiksa
Hal yang ingin kau lupa
Justru semakin nyata
Pagimu yang terluka
Malammu yang menyiksa
Hal yang ingin kau lupa
Justru semakin nyata
Mengunci ingatanmu
Menahan masa lalu
Memori yang membisu
Harapan yang berdebu
Mengunci ingatanmu
Menahan masa lalu
Memori yang membisu
Harapan yang berdebu
Sembuhkan lukamu
Serpihan hatimu
4. Sendu Melagu
Semua yang kau rindu
Semua menjadi abu
Langkah mu tak berkawan
Kau telah sia-siakan
Waktu yang kau tau
Waktu yang berlalu
Ingatmu kau merayu
Ingatnya kau berlalu
Sendu melagu
Sendu melagu
Sendu melagu
Semua yang kau rindu
Semua menjadi abu
Langkah mu tak berkawan
Kau telah sia-siakan
Waktu yang kau tau
Waktu yang berlalu
Ingat mu kau merayu
Ingatnya kau berlalu
Ingatnya kau berlalu
Ingatnya kau berlalu
Sendu melagu
Sendu melagu
Sendu melagu
Semua yang kau rindu
Ingatnya kau berlalu
Sendu melagu
Semua yang kau rindu
Ingatnya kau berlalu
Sendu melagu
Semua yang kau rindu
Ingatnya kau berlalu
Sendu melagu
Semua yang kau rindu
Ingatnya kau berlalu
5. Pikiran dan Perjalanan
Di pikiranku
Ada pikiranmu
Mereka rencana
Tentang masa depan
Tabur harapan
Alpa kepastian
Dari dalam gelap amarahmu
Buta melaju
Dari dalam hitam ingatanmu
Buta meraja
Ooh yeah
Marabahaya
Ooh yeah, terjebak larut dalam
Halusinasi
Belantara masa depan
Pikiran dan perjalanan
Biar kami yang tentukan
Biar kami yang tentukan
Belantara masa depan
Pikiran dan perjalanan
Biar kami yang tentukan
Biar kami yang tentukan
Melaju dengan hatimu
Dengan apa yang kau tahu
Tekanan di sekitarmu
Menemanimu
Belantara masa depan
Pikiran dan perjalanan
Biar kami yang tentukan
Biar kami yang tentukan
Menari-nari walau terluka tak kau tangisi
Berdiri lagi di dalam sepi menari-nari
Menari-nari walau terluka tak kau tangisi
Berdiri lagi di dalam sepi menari-nari
6. Api dan Lentera
Sampaikan mereka bara dan suara
Sampaikan mereka bara dan suara
Berlalu, lalu kini kau menunggu
Serap seram di pundakmu
Lambat laun kan menari, kan berlari
Memori yang dulu kau hapuskan akan berlari
Saranku kau berhenti menyiksa diri
Waktu yang akan mengobatimu
Yang kau perlu kau mendewasakan itu
Sampaikan mereka bara dan suara
Sampaikan mereka bara dan suara
Lepaskan rantai yang membelenggu
Nyalakan api dan lenteramu
Lepaskan rantai yang membelenggu
Nyalakan api dan lenteramu
Kita kan pulang dengan waktu yang terbuang
Dan kenangan yang berjalan bersama
Kita kan pulang dengan waktu yang terbuang
Dan kenangan yang berjalan bersama
Kita kan pulang dengan waktu yang terbuang
Dan kenangan yang berjalan bersama
Kita kan pulang
7. Merayakan Fana
Menyelam di malamku
Perbedaan ruang dan waktu
Berlabuh di pikiranmu
Hingga terus ku melaju
Melewati dan mencari
Menembus batas sepi
Senyum kekalmu yang menari
Tersimpan di memori
Makna hidup dan mati
Yang tak henti kau cari
Di malam yang mencekam
Persimpangan mimpi dan kenyataan
Kita lintasi ribuan pelangi
Merayakan fana dan psikadelia
Mengaburkan semua yang kita sadari
Menyatu di dalam-Nya
Penguasa jiwa-jiwa
Yang menciptakan hidup dan kematian
Tempat di mana kita dikembalikan
Dalam penghakiman dan kesendirian
Semua kesaksian kebenaran
Bukti ribuan penyesalan
Manusia dan semua
Di dunia sementara
Merayakan fana
8. Hitam dan Biru
Di batas petang aku akan datang
Bawa berita kurang menyenangkan
Tentang hidupku, tentang hidupmu
Yang penuh pertanyaan, penuh penyangkalan
Mengapa kau berlari?
Apa yang kau hindari?
Coba berhenti, kita bicara
Tentang lukamu, gelap pikiranmu
Di jalan ini, kita tak suci
Kita berusaha, tuk menerima
Apakah kau mengakui salahmu
Yang menghantui
Apa kau terima? Atau menderita?
Atas semua
Coba berhenti, kita bicara
Tentang lukamu, gelap pikiranmu
Di jalan ini, kita tak suci
Kita berusaha
Laju terekam, semua yang terucap
(Kesaksianmu bicara)
Salah dan benar, tidak penting lagi
(Kita semua pendosa)
Coba berhenti bicara
Dan kita mulai menerima
Tentang dunia
9. Etalase
Kita adalah pameran
Dari ribuan kegagalan
Etalase kepalsuan
Tanpa jiwa dan kebahagiaan
Dari caraku melihat
Kita lelah bersiasat
Sepanjang di perjalanan
Hanya ada keseragaman
Kita adalah pameran
Dari ribuan kegagalan
Etalase kepalsuan
Tanpa jiwa dan kebahagiaan
Dari caraku melihat
Kita lelah bersiasat
Sepanjang di perjalanan
Hanya ada keseragaman
Bagai katak dalam tempurung
Merasa besar padahal tanggung
Serba-serbi kita semua
Semakin jarang untuk berkaca
Komparasi dan validasi
Menu pokok setiap hari
Mengakui hanya baiknya
Yang buruknya menguap entah ke mana
Kita semua biasa saja
Namun sulit mengakuinya
Sering kita merasa jumawa
Menilai semua berdasar angka
Begitu rendah harga manusia
Dan kita berlomba untuk membelinya
Bagai katak dalam tempurung
Merasa besar padahal tanggung
Serba-serbi kita semua
Semakin jarang untuk berkaca
Komparasi dan validasi
Menu pokok setiap hari
Mengakui hanya baiknya
Yang buruknya menguap entah ke mana
Kita semua biasa saja
Namun sulit mengakuinya
Benar sedikit menjadi hakim
Mendadak jadi si paling alim
Punya wawasan gagah-gagahan
Tidak sepaham langsung dikafirkan
Lebih terkenal tak lebih baik
Sudah terbukti banyak yang munafik
Punya orang tua berkuasa
Merasa bebas menganiaya
10. Bahas Bahasa
O! Itu tak kau lihat tak kau ragu
Peluh dan peluru hujam memburu
Bahasamu bahas bahasanya
Lihat kau bicara dengan siapa
Lidah kian berlari tanpa henti
Tanpa disadari tak ada arti
Bahasamu bahas bahasanya
Lihat kau bicara dengan siapa
Makna makna dalam aksara
Makna mana yang kita bela
Makna makna dalam aksara
Makna mana yang kita bela
Itu tak kau lihat tak kau ragu
Peluh dan peluru hujam memburu
Bahasamu bahas bahasanya
Lihat kau bicara dengan siapa
Makna makna dalam aksara
Makna mana yang kita bela
Makna makna dalam aksara
Makna mana yang kita bela
Berlabuh lelahku
Di kelambu jiwamu
Berlabuh lelahku
Di kelambu jiwamu
Berlabuh lelahku
Di kelambu jiwamu
Baca berita menarik lainnya!
Asteriska Bicara Soal Lelahnya Hidup di Jakarta di Single Terbarunya
Asteriska Keluar Dari Zona Nyaman Lewat Proyek Asteriska & The Fellow Stars
Lagu Pancarona Barasuara Diaransemen Ulang, Gaet Sheila Dara dan Maya Hasan - Versi Ini Lebih Merinding
Arti dan Makna Lagu Terbuang Dalam Waktu - Barasuara, Tentang Cinta yang Tak Kenal Waktu
Viral Gara-gara Film 'SORE', Barasuara Ungkap Sinergi Ajaib Antara Musik dan Sinema
(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)
(kpl/vaj)
Advertisement
